Memasuki abad ke-18 dimulailah suatu zaman baru, yang
memang telah berakar pada renaissance serta yang mewujudkan buah pahit dari
rasionalisme dan empirisme. Abad ke – 18 disebut zaman pencerahan (Aufklarung).
Menurut Immanuel Kant zaman pencerahan adalah zaman
manusia keluar dari keadaan tidak akil balik, yang disebabkan karena kesalahan
manusia sendiri. Kesalahan itu terletak disini, bahwa manusia tidak mau
mmanfaatkan akalnya. Sekarang smboyan orang adalah “Beranilah berpikir!”
Voltaire menyebut zaman pencerahan adalah “zaman akal”. Sekarang orang merasa
bahwa zaman pemkiran manusia telah tiada lagi. Umat manusia telah merasa bebas,
merdeka dan tidak memerlukan lagi tiap kuasa yang dating dari luar dirinya, di
bidang apapun. Sekarang orang dapat tanpa gangguan hidup demu kemajuan
keadabannya yang tanpa batas.
Sikap pencerahan pada Agama dan wahyu pada umumnya
dapat dikatakan memusuhi, mencurigai, atau bertentangan. Sikap itu diungkapkan
dalam usaha orang untuk mengganti agama Kristen dengan agama alamiah murni, yang
isinya dikembalikan kepada beberapa kebenaran tentang Allah dan jiwa, yang
dapat dimengerti oleh akal, dan beberapa peraturan bagi perbuatan kesusilaan
tanpa kewajiban untuk berbakti dan menggabungkan diri dengan suatu persekutuan
gerejahi.
Sikap pencerahan terhadap ilmu pengetahuan dan
filsafat adalah demikian, bahwa orang membuang jauh-jauh ajaran Descartes.
Keterangannya tentang alam dipandang sebagai tidak mencukupi lagi. Orang sudah
tidak disilaukan lagi dengan pandangan yang jelas dan terpilah-pilah. Cita-cita
pemikiran Pencerahan dipengaruhi sekali oleh ilmu pengetahuan alam, yang telah
dibawa pada sampai puncaknya oleh ISAAC NEWTON (1642 – 1727). Newtonlah yang
telah memberikan alas kepada fisika klasik, yang menjajikan suatu perkembangan
yang tiada batasnya. Hukum-hukum fisika itu diterapkan kedalam ilmu pengetahuan
yang lain. Hal ini disebabkan karena ilmu pasti, biologi, fiolofi, sejarah,
tekah mencapai hasil-hasil yang penting sekali. Harapan orang diarahkan pada
filsafat. Hal ini menyebabkan filsafat tidak dapat berkembang dengan baik.
Pencerahan berasal dari Inggris. Hal ini disebabkan
karena pada kira-kira menjelang akhir abad ke -17, di Inggris berkembanglah
suatu tata Negara yang liberal. Oleh karena itu lambat laun pencerahan tumbuh
menjadi keyakinan umum diantara para ahli pikir. Dari Inggris gerakan ini
dibawa ke Perancis, dan dari sana tersebar ke seluruh Eropa. Di Perancis
gerakan ini secara sadar dan terus terang bertentangan dengan keadaan
kemasyarakatan, kenegaraan, dan kegerajaan pada waktu itu. Akhirnya Jerman
mengikuti jejak Perancis itu. Akan tetapi disini gerakan pencerahan berjalan
lebih tenang dan serasi, kurang menampakan pertentangan antara Gereja dan
masyarakat.
II. Pencerahan di Inggris
Di Inggris filsafat pencerahan dikemukakan oleh ahli
pikir yang seorang lepas daripada yang lain, kecuali tentunya beberapa aliran
pokok. Dasar pengetahuan di bidang agama adalah beberapa pengertian umum yang
pasti bagi semua orang dan secara langsung tampak jelas karena naluri alamiah,
yang mendahului segala pengalaman dalam pemikiran akali. Ukuran kebenaran dan kepastiannya adalah persetujuan umum segala
manusia karena kesamaan akalnya. Isi pengetahuan itu mengenai soal agama dan
kesusilaan.
Salah satu gejala Pencerahan di Inggris ialah yang
disebut Deisme, yaitu suatu aliran dalam filsafat Inggris pada abad
ke-18, yang menggabungkan diri dengan gagasan Eduard Herbert yang dapat disebut
pemberi alas ajaran agama alamiah.
Deisme adalah suatu aliran yang mengakui adanya yang menciptakan alam
semesta ini. Akan tetapi setelah dunia diciptakan, Allah menyerahkan dunia
kepada nasibnya sendiri. Sebab Ia telah
memasukkan hukum-hukum dunia itu ke dalamnya. Segala sesuatu berjalan sesuai
dengan hukum-hukumnya. Manusia dapat menunaikan tugasnya dalam berbakti kepada
Allah dengan hidup sesuai dengan hukum-hukum akalnya. Maksud aliran ini adalah
menaklukkan wahyu Ilahi beserta dengan kesaksian-kesaksiannya, yaitu buku-buku
Alkitab, kepada kritik akal serta menjabarkan agama dari pengetahuan yang
alamiah, bebas dari segala ajaran Gereja. Yang dipandang sebagai satu-satunya
sumber dan patokan kebenaran adalah akal.
Menurut
Herbert, akal mempunyai otonomi mutlak di bidang agama. Juga agama Kristen
ditaklukkan kepada akal. Atas dasar pendapat ini ia menentang segala
kepercayaan yang berdasarkan wahyu. Terhadap segala skeptisisme di bidang agama
ia bermaksud sekuat mungkin meneguhkan kebenaran-kebenaran dasar alamiah dari
agama. Dasar pengetahuan di bidang agama adalah beberapa pengertian umum yang
pasti bagi semua orang dan secara langsung tampak jelas karena naluri alamiah,
yang mendahului segala pengalaman dalam pemikiran akal. Ukuran kebenaran dan
kepastiannya adalah persetujuan umum segala manusia, karena kesamaan akalnya.
Isi pengetahuan itu mengenai soal agama dan kesusilaan.
Tokoh – Tokoh
Berpengaruh :
George
Berkeley (1685 – 1753)
George
Berkeley adalah seorang filsuf Irlandia yang juga menjabat sebagai uskup
di Gereja Anglikan.
Bersama John Locke dan David
Hume, ia tergolong sebagai filsuf empiris
Inggris
yang terkenal. Ia dilahirkan pada tahun 1685 dan meninggal pada tahun
1753.Berkeley mengembangkan suatu pandangan tentang pengenalan visual tentang
jarak dan ruang.Selain itu, ia juga mengembangkan sistem metafisik yang serupa
dengan idealisme
untuk melawan pandangan skeptisisme.
Inti pandangan
filsafat Berkeley adalah tentang pengenalan. Menurut Berkeley, pengamatan
terjadi bukan karena hubungan antara subyek yang mengamati dan obyek yang
diamati. Pengamatan justru terjadi karena hubungan pengamatan antara pengamatan
indra yang satu dengan dengan pengamatan indra yang lain. Misalnya, jika
seseorang mengamati meja, hal itu dimungkinkan karena ada hubungan antara indra
pelihat dan indra peraba.Indra penglihatan hanya mampu menunjukkan ada warna
meja, sedangkan bentuk meja didapat dari indra peraba.Kedua indra tersebut juga
tidak menunjukkan jarak antara meja dengan orang itu, sebab yang memungkinkan
pengenalan jarak adalah indra lain dan juga pengalaman. Dengan demikian,
Berkeley mengatakan bahwa pengenalan hanya mungkin terjadap sesuatu yang
kongkret.
David Hume (1711 – 1776)
David Hume
(lahir 26
April 1711 – meninggal 25
Agustus 1776 pada umur 65 tahun) adalah filsuf Skotlandia, ekonom,
dan sejarawan. Dia dimasukan sebagai salah satu
figur paling penting dalam filosofi barat dan Pencerahan
Skotlandia. Walaupun kebanyakan ketertarikan karya Hume berpusat
pada tulisan filosofi, sebagai sejarawanlah dia mendapat pengakuan dan
penghormatan. Karyanya The History of England merupakan karya dasar dari
sejarah Inggris untuk 60 atau 70 tahun.
Hume merupakan
filusuf besar pertama dari era modern yang membuat filosofi naturalistis. Filosofi ini sebagian mengandung penolakan
atas prevalensi dalam konsepsi dari pikiran manusia merupakan miniatur dari
kesadaran suci; sebuah pernyataan Edward Craig yang dimasukan dalam doktrin
'Image of God'. Doktrin ini diasosiasikan dengan kepercayaan dalam kekuatan
akal manusia dan penglihatan dalam realitas, dimana kekuatan yang berisi
seritikasi Tuhan. Skeptisme Hume datang dari penolakannya atas ideal di
dalam'. Hume sangat dipengaruhi oleh empirisis
John
Locke dan George Berkeley, dan juiga bermacam penulis
berbahasa Perancis seperti Pierre
Bayle, dan bermacam figur dalam landasan intelektual berbahasa
Inggris seperti Isaac Newton, Samuel
Clarke, Francis
Hutcheson, Adam Smith, dan Joseph
Butler.
.
PENCERAHAN DI PERANCIS
Pada abad ke-18 filsafat di Perancis menimba gagasannya dari Inggris. Para
pelopor filsafat di Perancis sendiri (Descartes, dll) telah dilupakan dan tidak
dihargai lagi. Sekarang yang menjadi guru mereka adalah John Locke dan Sir
Isaac Newton.
Perbedaan antara filsafat Perancis dan Inggris pada masa tersebut
adalah: di Inggris para filsuf kurang berusaha untuk menjadikan hasil pemikiran
mereka dikenal oleh umum, akan tetapi di Perancis keyakinan baru ini sejak
semula diberikan dalam bentuk populer. Akibatnya filsafat di Perancis dapat
ditangkap oleh golongan yang lebih luas , yang tidak begitu terpelajar seperti
para filsuf. Hal ini menjadikan keyakinan baru itu memasuki pandaangan umum.
Demikianlah di Perancis filsafat lebih eras dihubungkan dengan hidup politik,
sosial dan kebudayaan pada waktu itu. Karena sifatnya yang populer itu maka
filsafat di Perancis pada waktu itu tidak begitu mendalam. Agama Kristen diserang secara keras sekali dengan memakai
senjata yang diberikan oleh Deisme.
Sama
halnya dengan di Inggris demikian juga di Perancis terdapat bermacam-macam
aliran: ada golongan Ensiklopedi, yang menyusun ilmu pengetahuan dalam bentuk
Ensiklopedi, dan ada golongan materialis, yang meneruskan asas mekanisme menjadi
materialisme semata-mata. Revolusi Prancis berlangsung pada abad ke 18 (1789 M).
Revolusi Prancis terjadi sebagai cetusan rasa tidak puas sebagian besar
masyarakat terhadap system pemerintaha yang absolute (tidak terbatas), adanya
krisis ekonomi, krisis kepercayaan, dan kewibawaan pemerintah yang turun telah
mendorong rakyat untuk menyerbu Penjara bastille.
Tokoh – Tokoh Berpengaruh:
Voltaire (1694 – 1778)
François-Marie Arouet (lahir 21 November 1694 – meninggal 30 Mei 1778 pada umur 83 tahun), lebih dikenal dengan
nama penanya Voltaire, adalah
penulis dan filsuf Perancis pada Era Pencerahan. Voltaire dikenal tulisan filsafatnya yang
tajam, dukungan terhadap hak-hak manusia, dan kebebasan sipil, termasuk
kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang patut (Inggris: fair
trial). Pada tahun 1726 ia mengungsi ke Inggris. Di situ ia berkenalan
dengan teori-teori Locke dan Newton. Apa yang telah diterimanya dari kedua
tokoh ini ialah: a) sampai di mana jangkauan akal manusia, dan b) di mana letak
batas-batas akal manusia. Berdasarkan kedua hal itu ia membicarakan soal-soal
agama alamiah dan etika. Maksud tujuannya tidak lain ialah mengusahakan agar
hidup kemasyarakatan zamannya itu sesuai dengan tuntutan akal. Mengenai jiwa
dikatakan, bahwa kita tidak mempunyai gagasan tentang jiwa (pengaruh
Locke).Yang kita amati hanyalah gejala-gejala psikis. Pengetahuan kita tidak
sampai kepada adanya suatu substansi jiwa yang berdiri sendiri. Oleh karena
agama dipandang sebagai terbatas kepada beberapa perintah kesusilaan, maka ia
menentang segala dogma, dan menentang agama. Ia adalah pendukung vokal terhadap
reformasi sosial walaupun Perancis saat itu menerapkan aturan sensor ketat dan
ancaman hukuman yang keras bagi pelanggarnya. Ia sering menggunakan karyanya untuk
mengkritik dogma gereja dan institusi Perancis pada saat itu. Voltaire dianggap
sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh pada zamannya.
Jean Jacques Rousseau (1712 – 1778)
Jean Jacques Rousseau (lahir di Jenewa, Swiss, 28 Juni 1712 – meninggal di Ermenonville, Oise, Perancis, 2 Juli 1778 pada umur 66 tahun) adalah seorang filsuf dan
komposer Perancis Era Pencerahan dimana ide-ide politiknya
dipengaruhi oleh Revolusi Perancis, perkembangan teori-teori liberal dan sosialis, dan tumbuh berkembangnya nasionalisme. Seorang tokoh filosofi besar, penulis dan komposer pada abad
pencerahan. Pemikiran filosofinya memengaruhi revolusi Prancis, perkembangan politika modern dan
dasar pemikiran edukasi. Sebenarnya ia menentang Pencerahan, yang menurut dia,
menyebarkan kesenian dan ilmu pengetahuan yang umum, tanpa disertai penilaian
yang baik, dengan terlalu percaya kepada pembaharuan umat manusia melalui
pengetahuan dan keadaban. Sebenarnya Rousseau adalah seorang filsuf yang bukan
menekankan kepada akal, melainkan kepada perasaan dan subjektivitas. Akan
tetapi di dalam menghambakan diri kepada perasaan itu akalnya yang tajam
dipergunakan.
Mengenai agama Rousseau berpendapat, bahwa agama adalah
urusan pribadi. Agama tidak boleh mengasingkan orang dari hidup bermasyarakat.
Kesalahan agama Kristen ialah bahwa agama ini mematahkan kesatuan
masyarakat. Akan tetapi agama memang diperlukan oleh masyarakat. Akibat keadaan
ini ialah, bahwa masyarakat membebankan kebenaran-kebenaran keagamaan, yang
pengakuannva secara lahir perlu bagi hidup kemasyarakatan, kepada para
anggotanya sebagai suatu undang-undang, yaitu tentang adanya Allah serta
penyelenggaraannya terhadap dunia, tentang penghukuman di akhirat, dsb.
Pengakuan secara lahiriah terhadap agama memang perlu bagi masyarakat, tetapi
pengakuan batiniah tidak boleh dituntut oleh negara.
Pandangan
Rousseau mengenai pendidikan berhubungan erat dengan ajarannya tentang negara
dan masyarakat. Menurut dia, pendidikan bertugas untuk membebaskan anak dari
pengaruh kebudayaan dan untuk memberi kesempatan kepada anak mengembangkan
kebaikannya sendiri yang alamiah.
Pencerahan di Jerman
Pada umumnya Pencerahan di Jerman tidak begitu
bermusuhan sikapnya terhadap agama Kristen seperti yang terjadi di
Perancis. Memang orang juga berusaha menyerang dasar-dasar iman kepercayaan
yang berdasarkan wahyu, serta menggantinya dengan agama yang berdasarkan
perasaan yang bersifat pantheistic, akan tetapi semuanya itu berjalan
tanpa “perang’ terbuka. Yang menjadi
pusat perhatian di Jerman adalah etika. Orang bercitacita untuk mengubah
ajaran kesusilaan yang berdasarkan wahyu menjadi suatu kesusilaan yang berdasarkan
kebaikan umum, yang dengan jelas menampakkan perhatian kepada perasaan. Sejak
semula pemikiran filsafat dipengaruhi oleh gerakan rohani di Inggris dan di
Perancis. Hal itu mengakibatkan bahwa filsafat Jerman tidak berdiri sendiri.
Tokoh – Tokoh
Berpengaruh:
Christian
Wolff (1679 – 1754)
Christian Wolff
adalah seorang filsuf Jerman
yang berpengaruh besar dalam gerakan rasionalisme
sekular di Jerman pada awal abad ke-18.
Meskipun Wolff berasal dari keluarga Lutheran, namun pendidikannya di sekolah Katolik.
Studinya di Leipzig membuat Wolff berkenalan dengan
pemikiran Leibniz dan sempat berkirim surat dengan
filsuf tersebut.Pada tahun 1706, Wolff mengajar matematika
di Halle dan pada tahun 1709, ia mulai
mengajar filsafat. Ia meninggal pada tahun 1754.
Pemikiran Wolff
pada dasarnya merupakan pengembangan dari filsafat Leibniz dengan menerapkannya
terhadap segala bidang ilmu pengetahuan. Ia mengupayakan supaya filsafat
menjadi ilmu pengetahuan yang pasti. Untuk itu, filsafat harus disertai dengan
pengertian-pengertian yang jelas dan bukti-bukti yang kuat. Suatu sistem
filsafat haruslah berisi gagasan-gagasan yang jelas dan penguraian yang baik
Wolff berjasa dalam membuat filsafat menarik perhatian masyarakat umum.
la mengusahakan
agar filsafat menjadi suatu ilmu pengetahuan yang pasti dan berguna, dengan
mengusahakan adanya pengertian-pengertian yang jelas dengan bukti-bukti yang
kuat. Penting sekali baginya adalah susunan sistim filsafat yang bersifat didaktis,
gagasan-gagasan yang jelas dan penguraian yang tegas. Dialah yang menciptakan
pengistilahan filsafat dalam bahasa Jerman dan menjadikan bahasa itu menjadi
serasi bagi pemikiran ilmiah. Karena pekerjaannya itu filsafat menarik
perhatian umum.
Pada dasarnya
filsafatnya adalah suatu usaha mensistimatisir pemikiran Leibniz dan menerapkan
pemikiran itu pada segala bidang ilmu pengetahuan. Dalam bagian-bagian yang
kecil memang terdapat penyimpangan-penyimpangan dari Leibniz.
Immanuel
Kant (1724 – 1804)
Immanuel Kant (lahir di Königsberg, 22 April 1724 – meninggal di Königsberg, 12 Februari 1804 pada umur 79 tahun) adalah seorang filsuf Jerman. Karya Kant yang terpenting adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia “membatasi
pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan: Tujuan utama dari filsafat kritis Kant
adalah untuk menunjukkan, bahwa manusia bisa memahami realitas alam (natural)
dan moral dengan menggunakan akal budinya. Pengetahuan tentang alam dan
moralitas itu berpijak pada hukum-hukum yang bersifat apriori, yakni
hukum-hukum yang sudah ada sebelum pengalaman inderawi. Pengetahuan teoritis
tentang alam berasal dari hukum-hukum apriori yang digabungkan dengan
hukum-hukum alam obyektif. Sementara pengetahuan moral diperoleh dari hukum moral yang
sudah tertanam di dalam hati nurani manusia. Kant menentang empirisme dan
rasionalisme. Empirisme adalah paham yang berpendapat, bahwa sumber utama
pengetahuan manusia adalah pengalaman inderawi, dan bukan akal budi semata.
Sementara rasionalisme berpendapat bahwa sumber utama pengetahuan adalah akal
budi yang bersifat apriori, dan bukan pengalaman inderawi. Bagi Kant kedua
pandangan tersebut Kant juga berpendapat bahwa moralitas memiliki dasar
pengetahuan yang berbeda dengan ilmu pengetahuan (science). Immanuel Kant berpikir lain. Pada Kant metafisika dipahami sebagai suatu
ilmu tentang batas-batas rasionalitas manusia. Metafisika tidak lagi hendak
menyibak dan mengupas prinsip mendasar segala yang ada tetapi metafisika hendak
pertama-tama menyelidiki manusia (human faculties) sebagai subjek pengetahuan.
Disiplin metafisika selama ini yang mengandaikan adanya korespondensi pikiran
dan realitas hingga menafikkan keterbatasan realitas manusia pada akhirnya
direvolusi total oleh Kant. Dalam diri manusia, menurut Kant, ada fakultas yang
berperan dalam menghasilkan pengetahuan yaitu sensibilitas yang berperan dalam
menerima berbagai kesan inderawai yang tertata dalam ruang dan waktu dan
understanding yang memiliki kategori-kategori yang mengatur dan menyatukan kesan-kesan
inderawi menjadi pengetahuan.
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan
tentang abad pencerahan diatas adalah:
·
Abad pencerahan (Renaissance – Aufklarung – Enlightment), adalah zaman ketika
ajaran – ajaran tentang mistik, agama, dan gereja mulai tidak dihargai lagi dan
digantikan dengan pemikiran – pemikiran yang lebih ilmiah dan saintifik dengan
Isaac Newton sebagai pencetusnya. hegemoni antara akal dan iman pada zaman ini
(aufklarung) benar-benar tidak seimbang pada. Pada abad itu akal kalah total
dan iman menang mutlak. Abad ini telah mempertontonkan kelambanan kemajuan
manusia dalam bidang pemkiran, padahal manusia itu sudah membuktikan bahwa ia
sanggup maju dengan cepat. Abad ini juga telah dipenuhi lembaran hitam berupa
pemusnahan orang-orang yang berfikir kreatif diluar dogma gereja, karena
pemikirannya berlawanan atau berbeda dengan pikiran tokoh gereja pada saat itu.
· Abad ini tidak saja lamban, lebih dari itu secara pukul
rata filsafat mundur pada abad ini jangankan menambah, menjaga warisan
sebelumnya pun abad ini tidak mampu. Zaman pencerahan di Eropa pada abad ke 18
sering dikaitkan dengan kemodernan Eropa, baik pemikiran maupun institusi
politik dan sosial. Sebagai contoh, Revolusi Perancis yang tercetus pada 1789,
dikatakan, sebagai pengaruh filsafat pencerahan, termasuk para filsof perancis,
seperti Voltire, Holbach, D’Alembert dan lainnya. Dimana perubahan pemikiran telah membawa kepada perubahan sosial
dan institusional yang kemudian membawa eropa pada era modern.
· Aufklarung
melahirkan banyak pemikiran baru. Dari sinilah muncul semakin banyak
ketertarikan di bidang ilmu pengetahuan dan filsafat. Sampai pada suatu saat
lahirlah sebuah penemuan besar yang menjadi ilmu pengatahuan modern, dan
mungkin inilah yang menjadi penemuan terbesar pada masa itu. Penemuan itu
adalah teori Gravitasi yang diungkapkan oleh Sir Isaac Newton, dia dianggap
sebagai ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar