2/23/2020

Keburukan adalah kebaikan yang menyamar

Semuanya Penting dan Bermanfaat

Percayalah bahwa Segalanya berkaitan satu sama lain saling membutuhkan serta saling bermanfaat. Jika diumpamakan bahwa Sebuah tembok yang tinggi dan kokoh tersusun oleh serpihan-serpihan batu atau butir-butir pasir yang tak terkira jumlahnya, sebutir pasir yang turut menyusunnya bisa menjadi titik berpijak bagi pasir-pasir selanjutnya.

Artinya tidak ada yang tidak berguna, semuanya penting serta saling membutuhkan. Maka bersedialah untuk senantiasa melakukan penerimaan terhadap apapun dan siapapun dengan penuh cinta dan kasih sayang. Serta senantiasa berdo'a apa yang nampak buruk oleh kita hari ini, semoga kelak menjadi baik dan kebaikan.

Jika kau melihat seseorang yang baik dan bermanfaat terhadap sesamanya sementara dulunya orang jahat yang penuh dengan caci maki, bisa jadi dulunya ada seseorang yang menghinanya karena kejahatan serta cacian dan makian yang amat tak terkirakan, lalu ia tergerak untuk berubah dan menjadi baik. Maka nampaklah si pencaci adalah kebaikan baginya yang mampu menghantarkanya menjadi baik dan bermanfaat.



TUHAN YANG MAHA PENGASIH


Mana Mungkin Tuhan yang maha pengasih tidak mengasihi, Manamungkin Tuhan yang maha penyayang tidak menyangi. kita tak pernah benar benar tahu bahkan enggan untuk mempertanyakan kembali bagaimana dan seperti apa Tuhan bertajali atas kasih dan sayangnya.?

Bisa jadi penderitaanmu adalah cara Tuhan untuk memperkenalkan dirinya, Bisa jadi orang yang berbuat jahat terhadapmu hadir sebagai kasih sayang dan cintanya Tuhan, Begitupun sebaliknya. Hanya saja kesadaran akan Tuhan yang pengasih dan penyayang sering kali dipahami oleh kita atas dasar persepsi serta logika yang dibangun berdasarkan baik dan buruk, benar dan salah dll, bukan atas dasar hikmah serta cinta dibalik baik dan buruk itu sendiri.

Pertanyaannya, lantas apa itu hikmah dimana ia berada? pada kebaikankah? Pada Keburukan mungkin? Atau ia berdiri sendiri, tidak berada pada kebaikan juka pada keburukan. Ia hadir manakala baik dan buruk, benar dan salah menuntun kita pada kesadaran bahwa tidak ada satu alasanpun bagi kita untuk tidak semakin dekat dan semakin mencintaiNya.

Mungkin hal itu sulit dipahami, Pasti banyak dari kalian yang tidak setuju. Tapi cobalah kembali pertanyakan hal apa saja yang membuat kita tidak cinta terhadap Tuhan??

23 Februari 2020


" menulislah! karena sukacita tidak bisa merayakan kebahagiaannya sendiri "