Profile



Asep Zaenul Falah, seorang insan yang dilahirkan di Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, pada tanggal 27 Juni 1991, adalah figur yang menghampiri kehidupan dengan kesederhanaan hakiki. Dalam perjalanan spiritual dan intelektualnya, ia kini masih menimba ilmu di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebuah institusi yang terus bertumbuh bersama harapannya.

Sosoknya yang sederhana adalah cerminan keikhlasan hati, tanpa banyak polesan duniawi. Gerak langkahnya, meskipun tampak biasa, memiliki resonansi dalam kesunyian jiwa—membangkitkan kesadaran bahwa hidup ini harus dimaknai dengan penuh hikmah. Ia senantiasa menyuarakan kebenaran tanpa basa-basi, "Yang hak adalah hak, yang batil tetaplah batil," menjadi mantra yang terus mengalir dalam setiap helaan napasnya.

Dalam gelisahnya memandang wajah negeri yang tercabik oleh kerakusan dan ketidakadilan, ia menemukan pelipur lara melalui kata-kata. Menulis baginya bukan sekadar aktivitas, melainkan ibadah; setiap puisi, cerpen, atau kritik sosial yang ia goreskan adalah upayanya membangunkan jiwa-jiwa yang terlena oleh gemerlap dunia. Ia menyaksikan dengan hati yang merintih bagaimana korupsi menjadi bara yang membakar harapan rakyat. Maka, pena adalah senjata, dan tinta adalah darah perjuangan spiritualnya.

Kesadarannya sebagai hamba Allah adalah akar dari prinsip hidupnya. Ia berdiri di tengah kobaran kebencian, keserakahan, dan ketidakadilan, dengan pijakan kokoh pada keadilan Ilahi. "Tidak masalah jika dunia tak mengenal siapa aku," katanya, "tetapi aku akan sangat menyesal jika aku tidak mengenal dunia dan segala hakikatnya." Baginya, hidup adalah perjalanan menuju kebebasan Ilahiyah, tempat di mana cinta dan keadilan bertemu dalam keabadian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar