"Dana Hibah untuk Siapa??? Mengungkap Luka Lembaga yang Terabaikan"
Oleh : Asep Zaenul Falah
Sebagai seorang kepala madrasah yang selama ini berjuang dalam keterbatasan, namun tak pernah padam harapan, saya merasa terpanggil untuk menyampaikan suara hati atas langkah yang diambil oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, terkait evaluasi dan penahanan sementara dana hibah.
Kebijakan ini, bagi sebagian pihak mungkin terasa mengejutkan, bahkan kontroversial. Namun bagi kami—lembaga-lembaga pendidikan yang berada di luar jangkauan kekuasaan dan politik—justru merupakan angin segar yang kami rindukan sejak lama. Langkah ini menjadi simbol keberanian dan ketegasan seorang pemimpin yang tidak silau oleh kepentingan politik sesaat, melainkan berpihak pada keadilan dan kebenaran yang hakiki.
Fakta di lapangan selama ini menunjukkan betapa tajamnya ketimpangan dalam penyaluran dana hibah. Banyak lembaga yang mendapatkan kucuran dana bukan karena urgensi dan kebutuhan riilnya, melainkan karena kedekatan politik. Sementara kami yang tidak memiliki akses politik, hanya bisa memandangi dari kejauhan, merasa termarjinalkan dan sering kali tak terdengar suaranya.
Langkah evaluasi total yang diambil oleh Kang Dedi adalah jalan awal menuju perubahan sistem yang lebih adil, transparan, dan merata. Tatakelola dana publik harus didasarkan pada kebutuhan nyata, bukan pada jaringan kekuasaan. Sudah saatnya Jawa Barat membangun peradaban pendidikan yang berpondasi pada nilai, bukan sekadar angka.
Kami, para pendidik di akar rumput, mendambakan sosok pemimpin yang mampu menjadi teladan, yang melihat rakyat dengan mata hati, bukan dengan kepentingan. Sosok pemimpin yang berani meluruskan apa yang bengkok, meskipun harus menanggung risiko.
Oleh karena itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat Jawa Barat—terutama para pelaku pendidikan dan penggerak perubahan di komunitas lokal—untuk mendukung dan mengawal setiap langkah kebijakan yang berpihak pada keadilan. Ini bukan sekadar soal dana, ini adalah tentang masa depan generasi kita.
Semoga niat baik ini mendapat ridha dari Tuhan Yang Maha Esa, dan menjadi awal dari lembaran baru bagi Jawa Barat yang lebih adil dan bermartabat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar