Atas keegoisannya yang merasa paling benar dan paling tersakiti ia terus bicara
Mencoba mencari pembenaran dan pembelaan atas dirinya sendiri
Hingga merubah fakta seolah kami yang menyakiti
Agar semuanya memang tak bisa diperbaiki
karena mungkin itulah yang sebenarnya ia inginkan
Tapi kenpa selalu memberi harapan saatku perjuangkan
Maka dalam kerinduan aku berusaha untuk kembali menyapanya
Mengungkapkan bahwa masih pantaskan kalau kau kuperjuangkan
Namun tak ada isyarat dan pertanda untuk kita kembali saling mengisi
Yang ada malah deretan pertanyaan yang memojokan
Mengungkap semua kesahan tanpa mendengarkn penjelasan
Seperti sedang dihakimi tapi tanpa diadili
Hingga ia berkata bahwa aku hanya berucap sayang tanpa ada kenyataan
kini aku harus memaafkan dan merelakan
Bahwa kau memang tak pantas untuk kuperjuangkan
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk membelakangi dan tak akan menoleh lagi
Maka akupun berjalan meninggalkan semuanya
Membersihkan semua duri yang pernah kau tanam
Sambil menata beragam warna yang terukir dalam bayang
Pada senyum baru yang menyapa dengan hangat dan penuh harapan....
Sukabumi, 23/08/2016
A. Zaenul Falah
00.56
Sukabumi, 23/08/2016
A. Zaenul Falah
00.56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar