5/09/2020

Rindu Ibu

Ibu pelukmu adalah sebaik—baik tenang untuk pulang. hingga rindu menjelma biru di penghujung doa—doaku.

4/04/2020

Menyelami Samudra Makrifat dari Kisah Layla Majnun Karya Nizami

Saya bisa berjam jam menghadap komputer hanya untuk membaca kisah usang karya Nizami yang di tulis pada abab 12. Ia mengisahkan Cinta antara Qays dan Laila yang kemudian kita kenal dengan kisah Laila Majnun.

Kisa cinta Mengharukan yang dianggap nyata kebenaran peristiwanya, Qays mencintai layla dengan segenap jiwanya. Meski rasa cinta itu terhalang, namun Qays tak pernah menyerah untuk tetap memelihara rasa cintanya. Cintanya yang terhalang membuat hidupnya berubah. Ia berjalan tak tentu arah menyebut - nyebut nama Layla berteriak, tertawa sambil meneteskan air mata. Orang2 yang berpapasan dengannya akan meneriakkan namanya, si "Majnu" Si gila

Bagi Qays, hanya Layla satu - satunya kekasih yang bertahta di dalam hatinya. Bait demi bait terlantun dari hembusan napasnya, kata - katanya menjelma menjadi samudra indah yang tak bertepi tatkala datang kerinduan yang mendalam. Ia bertingkah seperti seorang pemabuk, menangis, terisak dan merintih.

Begitu besar cintanya pada Layla hingga awan tak tega untuk meninggalkannya, bumi, bebatuan selalu berjalan mengikutinya, binatang - binatang buaspun mengasihi dan bersahabat dengannya, angin menjadi selimut hangat baginya.

Sebuah kisah yang tak mudah untuk di pahami jika hanya menggunakan nalar logika yang selalu kita bangun. Ya begitu sulit memang, bagi saya kisah Cinta Layla Majnun merupakan Kisah yang harus di pahami dalam tradisi Sufi.

Setidaknya ada dua tahap dalam menyingkap realitas kisah Layla Majnun. Yang pertama tafsir dan yang kedua takwil. Jika tafsir memfokuskan diri pada penemuan makna berupa konsep-konsep atau bentuk-bentuk dari yang ada, maka takwil lebih menekankan penyingkapan realitas untuk menemukan batin atau hakikat dari realitas itu sendiri.

Dalam ranah sufistik, takwil Laila adalah Realiatas yang tak Terjangkau oleh akal, ia menamakan dirinya sebagai Tuhan, bukan seorang gadis, Tuhan bertajali dalam segala bentuk keindahan yang hadir pada batin Layla.

Sedangkan Majnun adalah pesuluk yang tenggelam di samudra makripat dari hakikat realitas. Sebagai pecinta, Majnun lebih mementingkan makna daripada bentuk atau konsep-konsep, sehingga ia berenang dalam kefanaan menyaksikan batin dari segala yang ada.

Karena itu, jika engkau adalah Majnun (pesuluk), jangan surutkan cintamu pada-Nya, jangan beranjak pergi dari batin realitas, tetaplah meruguk anggur dari batin itu karena batin adalah inti dari hakikat segala sesuatu.

Sukabumi, 04 April 2020

3/23/2020

BANGKIT BERKARYA ATAU DIAM TERGILAS


Tulisan kali ini saya ingin menjelaskan apa itu Revolusi Industri 4.0 dan bagaimna cara mempertahankan eksistensi kita dalam keberlangsungan hidup di era tersebut serta  belajar berkreasi sebagai manusia yang diciptakan dengan berbagai potensi yang dimiliki yakni akal dan budi.
Sebelum memasuki pembahasan mengenai revolusi industri 4.0 tentu kita harus mengetahui dulu sebuah narasi dari perkembangan sejarah peradaban manusia yang menjadikan istilah – istilah tersebu hadir sebagai sebuah kreasi manusia di dalam berpradaban. jadi apa sebenenarnya yang mencetuskan revolusi itu sendiri hingga mungkin memasuki ke revolusi – revolusi selanjutnya yang memungkinkan manusia “diperbudak” oleh robot bahkan mungkin di masa depan kita selanjutnya dimana robot mampu berevolusi kembali menjadi mahkluk yang sangat intelek.
Menarik bukan??? Yuppsss sangat menarik sekaligus mengerikan, namun Yang jauh lebih menarik bahwa kedepan manusia akan terus mencari sumber energi sampai memasuki ke planet – planet lain yang nantinya akan membuat manusia kembali mempertanyakan apa arti hidup saat manusia masa depan mulai menemukan cara untuk hidup abadi.
Saya berharap kalian bisa baca sampai tuntas karena idealnya setelah kaliaan baca tulisan ini stidaknya akan menemukan paradigma baru yang akan menghemat waktumu di masa depan hingga seputluh tahun atau bahkan  mungkin bisa saja lima puluh tahun kedepan. Ok Bro.... semoga saja begitu
Well .... let go...
Perjalan Pradaban Umant Manusia
                Kalau di pradaban sekarang manusia kali ini memegang gedjet sebagai sebuah survival dalam hidupnya, hal ini sangat berbeda jauh dengan manusia jaman dulu, dimana manusia jaman dulu memegang gedjet multifungsi bisa untuk berburu, membuat makanan dll.. kalian tahu apa gedjet yang mereka pegang? Yupppss..  batu dan tulang belulang, sebut saja mreka manusia burbakala.
Manusia purba pada jaman pra sejarah batu dan tulang belulang menjadi menjadi sebuah alat bagi mereka untuk bertahan hidup karena hanya dua pilihan dalam hidupnya saat ia keluar yakni memakan atau dimakan. So, Inilah era societi satu. diman kondisi manusia saat itu masih tergolong primitif dan hidup berpindah – pindah tempat untuk mencari sumber kehidupan yang lebih layak hingga kembali menemukan pradaban baru yakni prunggu.
Bangsa somalia dahulu kala menemukan prunggu sebagai sebuah bahan untuk dijadikan alat – alat berburu yang lebih canggih, bahan bukan hanya itu dengan alat tersebut bangsa somalia mampu bercocok tanam yang kmudian bisa tinggal dan menetap. inilah yang kemudian sering kita sebut dengan istilah society 2.0 (Agri Culture)
Society 2.0 berlangsung cukup lama, sampai pada selanjutknya memasuki sebuah pradaban baru yakni ditemukannya mesin Uap pada tahun 1800’an yang artinya dimulailah dengan sebuah istilah baru yakni Revolusi indutri pertama dimana efisiensi pekerjaan semuanya lebih baik berkali kali – kali lipat karena adanya mesin tersebut hingga kondisi sosial masyarakat di era ini  berkembang. Jika sebelumnya manusia bertani dan bercocok tanam kini mulai beralis ke perkembangan hidup pola industri itulah yang mulai tahapan societi 3.0 (manufaktur). Sejak adanya revolusi industri satu dan society tiga paradigma manusia pada saat itu benar – benar memasuki masa keemasan.
Praaban selanjutnya memasuki era 1900’an manusia kembali menemukan tenaga listrik. Semakin jelas efisiensi produksi saat di temukannya listrik sangat lebih canggih lagi yang kemudian kita sebut penemuan ini sebagai sebuah Revolusi 2.0. sejak ditemukannya tenaga listrik tidak butuh waktu lama untuk berfindak ke revolusi industri 3.0 karena ditemukanya mesin komputer pada tahun 1970’an. Sejak saat itu beradaban umat manusia mulai di gitilasisasi hingga menjadi semakin jauh lebih efisien dari sebelumnya.
Dengan adanya komputer dan otomatisasi mesin berubah pulalah pradaban manusi pada era 1980’an samapai 1990 yang melahirnya era societi 4.0 (Informasi)  dimana manusia bergantung pada teknologi informasi dalam berbagai aspek pekerjaan dan tanpa perlu waktu lama yang sudah bisa kita tebak revolusi selanjutnya yakni lahir istilah revolusi 4.0 yang di tandi dengan di temukannya internet.
Dengan ditemukannya internet sekaligus menandai dari lahirnya revolusi i ndustri 4.0 yang kemudian mencetuskan Internet of think dimana kini semua prangkat di dunia bisa terjalin menjadi satu yang akhirnya terus berkembang menjadi BIG Data. Terdengar familiat bukan??? Ya inilah era kita saat ini.
Jadi kini kita memasuki era Revolusi 4.0 (internet of think) dan societi 4 (Imformasion) pada saat yang bersamaan. Era inilah yang akan kita bahas lebih lama sebelum menuju ke masa depan. Agar kita bisa sama – sama belajar cara bertahan dan berkembang di era yang kita tinggali saat ini. Era dimana kehiduoan kita saat ini sudah dikuasai oleh kombinasi semua revolusi industri sebelumnya. Yaitu listrik, komputer, internet, Big Data dan baru – baru ini mulai di ambil alih oleh EA dan Robotik dalam menyongsong revolusi industri selanjutnya.


Bersambung...


2/23/2020

Keburukan adalah kebaikan yang menyamar

Semuanya Penting dan Bermanfaat

Percayalah bahwa Segalanya berkaitan satu sama lain saling membutuhkan serta saling bermanfaat. Jika diumpamakan bahwa Sebuah tembok yang tinggi dan kokoh tersusun oleh serpihan-serpihan batu atau butir-butir pasir yang tak terkira jumlahnya, sebutir pasir yang turut menyusunnya bisa menjadi titik berpijak bagi pasir-pasir selanjutnya.

Artinya tidak ada yang tidak berguna, semuanya penting serta saling membutuhkan. Maka bersedialah untuk senantiasa melakukan penerimaan terhadap apapun dan siapapun dengan penuh cinta dan kasih sayang. Serta senantiasa berdo'a apa yang nampak buruk oleh kita hari ini, semoga kelak menjadi baik dan kebaikan.

Jika kau melihat seseorang yang baik dan bermanfaat terhadap sesamanya sementara dulunya orang jahat yang penuh dengan caci maki, bisa jadi dulunya ada seseorang yang menghinanya karena kejahatan serta cacian dan makian yang amat tak terkirakan, lalu ia tergerak untuk berubah dan menjadi baik. Maka nampaklah si pencaci adalah kebaikan baginya yang mampu menghantarkanya menjadi baik dan bermanfaat.



TUHAN YANG MAHA PENGASIH


Mana Mungkin Tuhan yang maha pengasih tidak mengasihi, Manamungkin Tuhan yang maha penyayang tidak menyangi. kita tak pernah benar benar tahu bahkan enggan untuk mempertanyakan kembali bagaimana dan seperti apa Tuhan bertajali atas kasih dan sayangnya.?

Bisa jadi penderitaanmu adalah cara Tuhan untuk memperkenalkan dirinya, Bisa jadi orang yang berbuat jahat terhadapmu hadir sebagai kasih sayang dan cintanya Tuhan, Begitupun sebaliknya. Hanya saja kesadaran akan Tuhan yang pengasih dan penyayang sering kali dipahami oleh kita atas dasar persepsi serta logika yang dibangun berdasarkan baik dan buruk, benar dan salah dll, bukan atas dasar hikmah serta cinta dibalik baik dan buruk itu sendiri.

Pertanyaannya, lantas apa itu hikmah dimana ia berada? pada kebaikankah? Pada Keburukan mungkin? Atau ia berdiri sendiri, tidak berada pada kebaikan juka pada keburukan. Ia hadir manakala baik dan buruk, benar dan salah menuntun kita pada kesadaran bahwa tidak ada satu alasanpun bagi kita untuk tidak semakin dekat dan semakin mencintaiNya.

Mungkin hal itu sulit dipahami, Pasti banyak dari kalian yang tidak setuju. Tapi cobalah kembali pertanyakan hal apa saja yang membuat kita tidak cinta terhadap Tuhan??

23 Februari 2020


" menulislah! karena sukacita tidak bisa merayakan kebahagiaannya sendiri "