5/16/2025

Menanam Nilai, Merawat Laku

Menanam Nilai, Merawat Lakul

Oleh: Asep Zaenul Falah

Menjadi kepala madrasah bukan sekadar jabatan struktural. Ia adalah amanah spiritual. Tugas ini bukan hanya mengelola administrasi dan kurikulum, tetapi menanamkan nilai, membangun karakter, dan menjadi teladan bagi seluruh civitas madrasah. Di tengah derasnya arus zaman dan tantangan dunia pendidikan, saya merenung, bahwa tidak semua hal bisa saya atur atau ubah. Yang paling utama adalah menjaga diri tetap lurus di jalan yang benar, lalu menghadirkan keteladanan yang nyata.

Sering kali kita terjebak pada keinginan untuk memperbaiki orang lain, sebelum memperbaiki diri sendiri. Padahal, perbaikan terbesar adalah dimulai dari dalam: dari cara kita berpikir, bersikap, dan bertindak. Jika ada siswa atau guru yang datang untuk meminta bimbingan, dan saya merasa mampu membantu, maka itu adalah ladang amal. Tetapi saya pun memahami bahwa setiap insan memiliki hak dan jalannya masing-masing.

Saya tidak berambisi mengubah siapa pun. Tidak pula merasa paling tahu. Saya hanya berkewajiban menyampaikan apa yang saya yakini sebagai kebaikan. Jika saya diam, saya khawatir berdosa karena membiarkan keburukan tumbuh. Namun jika saya menyampaikan dengan cara yang salah, bisa jadi menyakiti dan menjadi aniaya. Maka, saya mencoba menjaga keseimbangan. Dalam proses ini, saya banyak belajar: maju salah, mundur pun salah. Tapi tetap diam bukan pilihan.

Dari proses yang terus berjalan ini, saya mulai bisa membedakan siapa yang sungguh-sungguh hadir dalam ruh pendidikan madrasah, dan siapa yang hanya hadir secara jasad namun jiwanya belum tersentuh. Ada yang sabar menjalani proses pembelajaran dari tahap ke tahap, dan ada pula yang menyerah di tengah jalan. Namun satu hal yang selalu saya pegang: harapan itu selalu ada. Selama masih ada niat belajar, masih ada ruang untuk bertumbuh.

Ilmu yang kami ajarkan di madrasah ini tidak akan memberi manfaat apa-apa jika tidak diresapi dalam kehidupan nyata. Ilmu tanpa amal adalah beban. Amal tanpa nilai adalah kosong. Maka saya mengajak seluruh warga madrasah: mari kita hidupkan ilmu dalam laku. Bukan hanya dalam teori atau hafalan, tetapi dalam akhlak, kedisiplinan, tanggung jawab, dan cinta terhadap sesama.

Madrasah bukan hanya tempat belajar, tetapi taman untuk menanam nilai-nilai kehidupan. Dan nilai-nilai itu akan menjadi penuntun kita seumur hidup.

Semoga Allah memberikan keikhlasan dalam setiap langkah kita, dan menjadikan madrasah ini tempat tumbuhnya generasi yang cerdas, berakhlak, dan berjiwa tangguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar