W.I. LENIN
Suatu Penjelasan Bagi Petani-Petani
Tentang
Yang Dikehendaki Kaum Sosial-Demokrat (1)
Terjemahan “Yayasan “Pembaruan” Jakarta
1958
1.
PERJUANGAN KAUM BURUH KOTA
Banyak petani
barangkali sudah mendengar tentang kegelisahan buruh di kota-kota. Di antara
mereka ada yang telah ke ibukota-ibukota dan pabrik-pabrik serta
melihat sendiri perusuhan-perusuhan itu, sebagaimana polisi menamakannya.
Lian-lainnya tahu kaum buruh yang ambil bagian dalam kegelisahan-kegelisahan
dan diusir ke pedesaan oleh yang berkuasa. Lainnya lagi berkesempatan
memperoleh selebaran-selebaran yang dikeluarkan oleh kaum buruh, atau
brosur-brosur tentang perjuangan kaum buruh. Yang lainnya lagi hanya mendengar
ceritera-ceritera tentang apa yang sedang berlangsung di kota-kota dari orang
yang telah kesana.
Dulu, hanya
para mahasiswalah yang memberontak, tetapi sekarang ribuan dan puluhan ribu
kaum buruh telah bangun di semua kota besar. Mereka kebanyakannya berjuang
menentang majikan-majikan mereka, menentang pemilik-pemilik pabrik, menentang
kaum kapitalis. Kaum buruh mengadakan pemogokan, semua buruh di satu pabrik
berhenti bekerja dengan serentak dan menuntut jangan dipaksa bekerja sebelas
atau sepuluh jam sehari, tetapi bekerja hanya delapan jam saja. Kaum buruh juga
menuntut bermacam-macam peringana lain dalam kehidupan seorang buruh. Mereka
menghendaki supaya bengkel-bengkel diperbaiki dan supaya mesin-mesin
dilindungan dengan alat-alat yang khusus guna mencegah mesin-mesin itu membikin
cacat kaum buruh; mereka menghendaki supaya anak-anak mereka dapat pergi ke sekolah, supaya yang sakit
mendapat pertolongan yang selayaknya di rumahsakit-rumahsakit; mereka menghendaki
supaya tempat tinggal kaum buruh itu menyerupai rumah manusia dan bukannya
kandang anjing.
Polisi
turun tangan dalam perjuangan kaum buruh. Polisi menangkap kaum buruh,
menjebloskan mereka ke dalam penjara, membuang mereka tanpa pemeriksaan
pengadilan kembali ke tempat kelahiran mereka, atau bahkan ke Siberia.
Pemerintah telah menyatakan pemogokan-pemogokan serta rapat-rapat kaum buruh di
luar uandang-undang. Tetapi kaum buruh terus melakukan perjuangan melawan
polisi, maupun melawan pemerintah. Kaum buruh berkata: Cukuplah bagi kami,
jutaan Rakyat pekerja, untuk membungkukkan punggung kami! Cukuplah bagi kami
untuk bekerja demi keuntungan orang-orang kaya, sambil sendiri tetap tinggal
sebagai orang-orang miskin! Cukuplah kami memperbolehkan mereka merampok kami!
Kami hendak bersatu dalam perserikatan-perserikatan, mempersatukan semua kaum
buruh dalam satu serikat kaum buruh (sebagai partai kaum buruh) yang besar dan bersama-sama memperjuangkan
kehidupan yang lebih baik. Kami hendak mencapai suatu susunan masyarakat yang
baru dan lebih baik: di dalam masyarakat yang baru dan lebih baik ini tidak
boleh ada si kaya ataupun si miskin; semua orang harus ikut bekerja. Bukan
golongan kecil orang-orang kaya, melainkan seluruh Rakyat pekerja harus
menikmati hasil-hasil kerja bersama. Mesin-mesin serta
penyempurnaan-penyempurnaan lain harus meringankan pekerjaan semua dan bukan
memungkinkan beberapa gelintir orang menjadi kaya atas kerugian ber-juta-juta
dan puluhan juta Rakyat. Masyarakat yang baru dan lebih baik ini dinamakan masyarakat sosialis. Ajaran tentang
masyarakat yang lebih baik ini dinamakan Sosialisme.
Serikat-serikat buruh yang memperjuangkan masyarakat yang lebih baik ini dinamakan partai-partai kaum Sosial-Demokrat.
Partai-partai sedemikian itu berdiri secara terbuka hampir di semua negeri
(kecuali Rusia dan Turki), dan kaum buruh kita, ber-sama-sama dengan kaum
Sosialis dari kalangan orang-orang terpelajar, juga telah membentuk sebuag
partai sedemikian itu: Partai Buruh
Sosial-Demokrat Rusia.
Pemerintah mengejar-kejar Partai itu,
tetapi ia berdiri secara rahasia, kendatipun segala larangan; ia menerbitkan
suratkabar-suratkabar serta brosur-brosurnya dan mengorganisasi serikat-serikat
rahasia. Dan kaum buruh tidak hanya berapat secara rahasia, mereka juga keluar
ke jalan-jalan berbondong-bondong dan mengibarkan panji-panji mereka yang
bertuliskan: -- “Hidup hari kerja delapan jam! Hidup kemerdekaan! Hidup
Sosialisme!” Karena ini pemerintah mengeja-ngejar kaum buruh dengan keganasan.
Bahkan ia mengirim pasukan-pasukan untuk menembaki kaum buruh. Serdadu-serdadu
Rusia pernah membunuh kaum buruh Rusia di Yaroslawl dan Petersburg, di Riga, di
Rostov, di Don, di Zlatoust* .
Tetapi kaum
buruh tidak menyerah. Mereka harus berjuang. Mereka berkata: baik pengejaran
maupun penjara, pembuangan, hukuman kerjapaksa, ataupun maut tak dapat
menakut-nakuti kami. Urusan kami adalah urusan yang adil. Kami berjuang untuk
kemerdekaan dan kebahagiaan semua yang bekerja. Kami berjuang untuk membebaskan
puluhan dan ratusan juta Rakyat dari kekerasan, penindasan dan kemiskinan. Kaum
buruh sedang kian menjadi sadar klas.
Jumlah kamum Sosia-Demokrat sedang membesar dengan cepatnya di semua negeri.
Kami akan menang kendatipun segala pengejaran.
Kaum miskin desa haruslah jelas mengerti siapa kaum Sosial-Demokrat
ini, apa yang mereka kehendaki dan
bagaimana orang harus bekerja di pedesaan guna membantu kaum Sosial-Demokrat
mencapai kebahagiaan bagi Rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar